Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sitaro 2025-2030 - Chyntia Kalangit dan Heronimus Makainas
PEMKAB SITARO

Makna dan Filosofi Lambang Kabupaten Kepulauan Sitaro

×

Makna dan Filosofi Lambang Kabupaten Kepulauan Sitaro

Sebarkan artikel ini
Filosofi Lambang Kabupaten Kepulauan Sitaro

Lambang Kabupaten Kepulauan Sitaro bukan sekadar identitas visual, melainkan simbol penuh makna yang merepresentasikan nilai-nilai luhur, sejarah, serta potensi daerah. Setiap elemen dalam lambang ini menggambarkan jati diri masyarakat kepulauan yang religius, tangguh, dan berjiwa nasionalis.

1. Perisai Segi Lima

Perisai segi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup masyarakat Indonesia. Dalam konteks Kabupaten Sitaro, perisai ini menjadi fondasi moral dan ideologis dalam penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan sosial kemasyarakatan. Bingkai berwarna putih menggambarkan ketulusan dan kesucian niat dalam melayani rakyat dan menjaga kedaulatan daerah sebagai bagian dari NKRI.

BUPATI KEPULAUAN SITARO
Banner Promosi Sitaro Masadada
CHYNTIA INGRID KALANGIT, S.KM

2. Perahu Kora-kora di Samudera Luas

Simbol perahu kora-kora di lautan luas melambangkan posisi Sitaro sebagai daerah kepulauan yang dinamis. Dua payung terbuka mewakili sejarah kerajaan Siau dan Tagulandang, sementara balairung dengan tiga tiang di atas perahu menunjukkan pemerintahan otonom yang kokoh, terstruktur, dan berwibawa.

3. Lima Alun Gelombang Samudera

Lima alun gelombang menggambarkan bulan Mei, momen penting saat Kabupaten Sitaro diresmikan. Simbol ini juga mencerminkan kekayaan potensi kelautan dan perikanan, dua sektor strategis dalam pembangunan ekonomi daerah kepulauan ini.

4. Tujuh Ornamen Mata Hiu (Mata Kemboleng)

Tujuh ornamen mata hiu melambangkan tahun 2007, saat resmi berdirinya Kabupaten Sitaro. Mata hiu menyimbolkan ketajaman visi, keberanian, dan ketegasan dalam pembangunan dan pengambilan kebijakan.

5. Bintang

Bintang emas menjadi simbol kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi pedoman dalam hidup beragama dan bernegara bagi seluruh masyarakat Sitaro.

6. Setangkai Pohon Pala (17 Buah)

Pohon pala dengan 17 buah yang sedang mekar melambangkan tanggal 17 Agustus, hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Pala juga menjadi salah satu komoditas unggulan daerah yang telah dikenal sejak zaman perdagangan rempah-rempah.

7. Delapan Bunga Cengkih

Delapan bunga cengkih merepresentasikan bulan Agustus, sekaligus menjadi simbol kekuatan ekonomi daerah melalui perkebunan cengkih yang melimpah di wilayah Sitaro.

8. Mayang Bunga Salak (45 Bakal Buah)

Mayang bunga salak dengan 45 bakal buah mengingatkan pada tahun 1945, tahun kemerdekaan Indonesia. Simbol ini juga menggambarkan potensi pertanian lokal dan semangat juang masyarakat.

9. Dua Buah Cikal Pohon Kelapa

Pohon kelapa dikenal sebagai tanaman serbaguna. Dua cikal pohon kelapa melambangkan sinergi antara Pemerintah Daerah dan DPRD dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Kelapa juga merupakan simbol potensi ekonomi daerah yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Penutup

Lambang Kabupaten Kepulauan Sitaro adalah simbol kebanggaan yang merefleksikan sejarah, potensi, nilai-nilai luhur, dan semangat gotong royong masyarakat kepulauan. Di tengah lautan Nusantara, Sitaro tampil sebagai daerah yang menjunjung tinggi warisan budaya, berpijak pada ideologi Pancasila, dan bergerak maju dengan semangat pembangunan berkelanjutan.

© 2025 Sitaro Masadada. All rights reserved.