Kampung Peling adalah salah satu permukiman bersejarah yang terletak di Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Lokasinya yang strategis dan kekayaan nilai budaya membuat kampung ini menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Sitaro.
Artikel ini mengulas secara lengkap mengenai kondisi umum Kampung Peling, latar belakang sejarahnya, letak geografis, serta dinamika sosial-budaya masyarakat setempat.
Sekilas Tentang Kampung Peling
Secara administratif, Kampung Peling termasuk dalam wilayah Kecamatan Siau Barat dan hanya berjarak sekitar ±5 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Sitaro. Kampung ini memiliki luas wilayah sekitar 4,22 km², yang terbagi ke dalam lima lindongan (dusun).
Batas wilayah Kampung Peling adalah sebagai berikut:
Utara: Kampung Bumbiha
Timur: Kampung Pangirolong dan Gunung Tamata
Selatan: Kampung Peling Sawang
Barat: Laut Sulawesi
Sejarah Kampung Peling: Jejak Kejayaan Armada Siau
Asal-usul nama Kampung Peling tak lepas dari kisah heroik armada Kerajaan Siau dalam menghadapi perompak Mindanao dari Filipina. Seorang laksamana terkenal bernama Hengkeng Unaung memimpin armada laut Siau dalam pertempuran sengit yang terjadi di sekitar perairan Pulau Peleng, dekat Laut Sangir Besar.
Dalam pertempuran itu, pasukan Siau berhasil mengalahkan para perompak. Setelah kemenangan tersebut, Hengkeng Unaung berdiri memandang ke arah pantai dan berkata, “Peleng.. Tuwo ndai”, yang artinya: “Peleng, tumbuhlah.” Karena suara ombak yang menggelegar, hanya kata “Peleng” yang terdengar jelas oleh pasukannya. Sejak saat itu, kawasan tersebut dikenal sebagai Bongkong Peling, dan nama Kampung Peling pun melekat hingga kini.
Daftar Kepala Kampung (Kapitalau) Peling dari Masa ke Masa
Sebagai bentuk dokumentasi sejarah, berikut adalah daftar pemimpin Kampung Peling sejak tahun 1913:
Johan Karel (1913–1916)
Arnold Bawol (1916–1935)
Johan B. Kansil (1935–1945)
S. M. Philip (1946–1947)
E.S. Kansuil (1947–1953)
J.K. Salindeho (1953–1955)
Th. Kagiling (1955–1972)
S.M. Philip (1972–1974)
Zeth Olongsongke (1974–1990)
P. Mumba (1990–1998)
Zeth Olongsongke (1998–2007)
B. Kailas (2007–2013)
Svenpri M.P. Mumba (2013–2019)
Delvy B. Kahiking (2019–2025)
Potret Sosial Budaya Kampung Peling
Menurut Kepala Kampung (Kapitalau) Delvy B. Kahiking, Kampung Peling terus menunjukkan perkembangan dari berbagai sisi. Kondisi sosial dan budaya masyarakat mencakup unsur:
Demografi
Pendidikan
Kesehatan
Agama dan budaya
Kesejahteraan sosial
Infrastruktur
Lingkungan hidup
Ketenteraman dan ketertiban
Berdasarkan data tahun 2024, jumlah penduduk Kampung Peling mencapai 950 jiwa, dengan rincian 483 laki-laki dan 467 perempuan. Data ini diperbarui secara berkala oleh setiap lindongan guna memastikan keakuratan statistik dan pelayanan masyarakat.
Delvy B. Kahiking menyampaikan,
“Kampung Peling merupakan bagian berharga dari sejarah dan kehidupan masyarakat di Kabupaten Sitaro. Kami berharap informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang karakter dan potensi kampung kami.”
Infrastruktur dan Potensi Ekonomi
Sebagai kampung yang berada dekat dengan ibukota kabupaten, infrastruktur di Kampung Peling cukup memadai, mulai dari akses jalan, jaringan listrik, sekolah dasar, hingga pusat kesehatan masyarakat. Selain itu, potensi ekonomi kampung ini didukung oleh sektor pertanian dan perikanan lokal.
Kesimpulan
Kampung Peling adalah representasi dari kekuatan sejarah, budaya, dan semangat masyarakat Sitaro. Dengan letaknya yang strategis, nilai historis yang dalam, serta potensi pembangunan berkelanjutan.
Melestarikan warisan sejarah dan memperkuat pembangunan sosial menjadi tugas bersama, agar Kampung Peling terus tumbuh sebagai kampung maju, sejahtera, dan bermartabat di masa depan.(*)