Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sitaro 2025-2030 - Chyntia Kalangit dan Heronimus Makainas
SOSIAL BUDAYA

Legenda Desa Kawahang, Warisan Sejarah yang Jadi Semangat Pembangunan Masa Kini

×

Legenda Desa Kawahang, Warisan Sejarah yang Jadi Semangat Pembangunan Masa Kini

Sebarkan artikel ini
Sejarah Kampung Kawahang.

SITARO – Di setiap jengkal tanah Nusantara, selalu ada kisah sejarah menarik yang melahirkan identitas sebuah tempat. Begitu pula dengan Desa/Kampung Kawahang, Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Nama desa ini tidak sekadar penanda geografis, melainkan lahir dari sebuah legenda yang sarat makna. Cerita turun-temurun tentang asal-usul Kawahang hingga kini masih dihidupi, dijaga, dan dijadikan sumber kebanggaan oleh masyarakatnya.

BUPATI KEPULAUAN SITARO
Banner Promosi Sitaro Masadada
CHYNTIA INGRID KALANGIT, S.KM

Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, sekitar 1550 tahun silam Kawahang masih menjadi bagian dari Desa Kiawang. Kala itu, seorang tokoh bernama Palung Patola bersama istrinya Lekung Kedang menjadi penghuni awal kawasan ini. Kehidupan mereka erat dengan alam, berburu, dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.

Di tengah hutan yang masih rimbun, terdapat sebuah pohon kayu besar yang yang disembah oleh Palung Patola. Pohon itu begitu mencolok sehingga menjadi tempat peliharaan kera, sangking banyaknya kera di tempat tersebut, dalam bahasa daerah disebut “Nikawahang”, yang dalam bahasa lokal dimaknai sebagai tempat penuh dengan kera.

Dalam perkembangan selanjutnya, aktivitas manusia yang kian ramai membuat kawasan ini menjadi pusat kehidupan baru. Nama Kawahang pun terus dipakai, dan akhirnya ditetapkan secara resmi oleh Raja Lokong Banua sebagai nama definitif desa.

Seiring perjalanan waktu, Kawahang tidak hanya menjadi nama desa, melainkan simbol kebersamaan dan kerja keras warganya. Cerita tentang Palung Patola dan Lekung Kedeng bukan sekadar legenda, tetapi mengandung pesan moral, bagaimana manusia mampu hidup berdampingan dengan alam, serta menjadikan alam sebagai sahabat kehidupan.

Penjabat Kepala Desa (Kapitalau) Kawahang, Frederika Kalampung, menegaskan pentingnya melestarikan sejarah lokal sebagai bagian dari pembangunan desa.

“Sejarah dan legenda Desa Kawahang adalah warisan berharga yang harus terus kita jaga. Generasi muda perlu mengenalnya, agar mereka tidak hanya bangga dengan asal-usul desanya, tetapi juga termotivasi untuk membangun kampung dengan semangat kebersamaan dan kerja keras seperti leluhur kita,” ungkap Frederika.

Ia menambahkan, Pemerintah Desa Kawahang berkomitmen menjadikan warisan budaya dan sejarah sebagai bagian penting dalam perencanaan pembangunan, dan penguatan identitas masyarakat.

Bagi Frederika Kalampung, pembangunan desa tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun karakter masyarakatnya, terutama generasi muda.

“Anak-anak kita harus diajarkan untuk mencintai desa, memahami sejarahnya, dan menghargai warisan leluhur. Dengan begitu, mereka akan tumbuh sebagai generasi yang tidak tercerabut dari akar budaya, sekaligus siap menghadapi tantangan zaman modern,” ujarnya.

Kini, Kawahang bukan lagi sekadar kampung kecil yang lahir dari cerita tentang pohon besar dan kera. Ia telah berkembang menjadi desa yang penuh dinamika, dengan masyarakat yang memiliki semangat gotong royong tinggi. Dukungan pemerintah desa yang berkomitmen pada pelestarian budaya sekaligus pembangunan infrastruktur menjadi modal penting bagi kemajuan Kawahang ke depan.

Di tengah arus modernisasi yang kerap mengikis identitas lokal, cerita asal-usul Kawahang menjadi pengingat bahwa sejarah tidak boleh dilupakan. Justru, sejarah harus dijadikan pijakan untuk melangkah lebih jauh.

Dengan menjaga warisan budaya, memperkuat kebersamaan, dan mengembangkan potensi lokal, Desa Kawahang diyakini mampu menjadi desa yang bukan hanya maju secara pembangunan, tetapi juga kokoh dalam jati diri.

© 2025 Sitaro Masadada. All rights reserved.