SITARO — Setelah lama dinantikan, Apple Vision Pro, perangkat headset augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) terbaru dari Apple, akhirnya resmi masuk pasar Asia, termasuk Indonesia. Perangkat ini diklaim membuka babak baru dalam dunia komputasi spasial (spatial computing).
Apple Vision Pro tidak hanya sekadar alat untuk hiburan atau gaming, tetapi juga dikembangkan sebagai platform kerja dan komunikasi masa depan. Dengan teknologi ini, pengguna bisa mengakses aplikasi, menonton film, atau rapat Zoom dalam ruang virtual 3D yang interaktif.
“Vision Pro adalah lompatan besar dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital,” ungkap Tim Cook, CEO Apple, dalam peluncuran regional di Singapura, Kamis (25/7/2025).
Perangkat ini didukung oleh chip Apple R1, layar micro-OLED dengan resolusi super tinggi, dan sistem pelacakan mata serta tangan yang presisi. Pengguna bahkan bisa bekerja tanpa keyboard atau mouse—cukup dengan gerakan mata dan jari di udara.
Di Indonesia, Vision Pro dijual terbatas melalui toko resmi Apple dan mitra distributor, dengan harga awal sekitar Rp64 juta. Meski tergolong mahal, minat kalangan profesional dan kreator konten dinilai cukup tinggi.
Banyak pelaku industri teknologi di Tanah Air melihat Vision Pro sebagai momentum untuk mengembangkan aplikasi AR lokal, termasuk di sektor pendidikan, pariwisata, dan media. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di masa depan media lokal seperti Sitaro Masadada dapat hadir dalam format berita immersive 3D untuk generasi muda.
