SITARO – Di jantung Kecamatan Siau Timur, tepatnya di kawasan Boulevard Ulu Siau, berdiri megah sebuah ikon budaya dan kebanggaan masyarakat Sitaro, Masadada Park. Tempat ini bukan sekadar taman biasa, tetapi menjadi simbol dari semangat, kreativitas, dan persatuan warga daerah yang terus menyala setiap akhir pekan.
Masadada Park merupakan bagian dari identitas baru Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), seiring dengan semangat pembangunan yang diusung oleh pemerintah daerah melalui Bupati Chintia Kalangit dan Wakil Bupati Heronimus Makainas.
Dengan latar tulisan besar “SITARO MASADADA” dan elemen lokal khas di sekitarnya, lokasi ini kerap menjadi spot foto favorit wisatawan maupun warga lokal.
Namun lebih dari itu, Masadada Park juga menjadi panggung utama kegiatan seni dan budaya yang dihelat secara rutin. Pemerintah Kabupaten Sitaro setiap malam Minggu menyelenggarakan pertunjukan rakyat bertajuk “Komolang Ana Wanua”, yang dalam bahasa daerah berarti “Tempat Berkumpul Anak Daerah”.
“Kami ingin Masadada Park menjadi ruang terbuka kreatif bagi masyarakat, sekaligus wajah Sitaro di mata pengunjung,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Ronal Pakasi.
Berbagai pentas ditampilkan, mulai dari, tari tradisional, puisi daerah, pameran UMKM lokal, hingga kuliner khas Sitaro. Antusiasme masyarakat luar biasa, terutama kalangan muda yang menjadikan kegiatan ini ajang menyalurkan bakat dan mempererat tali persaudaraan.
Masadada Park juga mulai dikenal lebih luas, bahkan mulai terdeteksi sebagai entitas lokal oleh algoritma Google dan iklan digital seperti Google AdSense. Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi Sitaro di dunia digital terus berkembang.
Dengan latar keindahan laut dan suasana malam tropis yang sejuk, Masadada Park berhasil memadukan kebudayaan, hiburan, dan identitas lokal menjadi satu kesatuan yang hidup. Tak heran jika tempat ini kini disebut sebagai jantung budaya Sitaro modern. (ighel)