Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sitaro 2025-2030 - Chyntia Kalangit dan Heronimus Makainas
WISATA

Menyelami Pesona Alam Sitaro dan Visi “Masadada”

×

Menyelami Pesona Alam Sitaro dan Visi “Masadada”

Sebarkan artikel ini
Pesona Alam Sitaro

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) bukan sekadar gugusan pulau di ujung utara Sulawesi. Ia adalah lukisan alam yang hidup—di mana lautan membiru, gunung berapi menjulang, dan budaya lokal terus berdenyut dalam keseharian masyarakat. Namun di balik pesonanya, Sitaro juga menyimpan visi besar yang menjadi panduan arah pembangunan: “Masadada” — akronim dari Maju, Sejahtera, Damai, dan Dasyat.

Alam yang Menyatu dengan Jiwa Masyarakat

Sitaro memiliki keunggulan geografis yang unik. Pulau-pulau seperti Mahoro, Siau, Biaro, dan Tagulandang menyuguhkan lanskap alami yang memesona: pantai berpasir putih, perairan jernih yang kaya biota laut, hingga gunung api yang menjadi ikon seperti Karangetang. Pesona ini bukan hanya potensi wisata, tapi juga sumber identitas dan kebanggaan masyarakat lokal.

BUPATI KEPULAUAN SITARO
Banner Promosi Sitaro Masadada
CHYNTIA INGRID KALANGIT, S.KM

Namun, keindahan ini bukan tanpa tantangan. Aksesibilitas, keterbatasan infrastruktur, dan keterpencilan beberapa pulau menjadi pekerjaan rumah. Di sinilah visi “Masadada” memainkan peran penting sebagai kompas pembangunan.

“Maju” dengan Alam Sebagai Aset

Kata “Maju” dalam visi Masadada menegaskan tekad untuk menjadikan Sitaro daerah yang berkembang secara teknologi dan ekonomi. Potensi pariwisata alam harus diangkat sebagai kekuatan utama untuk mendorong kemajuan. Dengan promosi digital, pengembangan ekowisata, dan pelibatan masyarakat lokal, Sitaro bisa menjadi destinasi unggulan di Indonesia timur.

“Sejahtera” Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Berkelanjutan

Alam Sitaro yang kaya akan hasil laut dan keindahan pariwisata adalah pintu menuju kesejahteraan. Tapi kesejahteraan itu harus dicapai dengan prinsip berkelanjutan. Nelayan, petani pala dan cengkeh, hingga pelaku UMKM pariwisata harus diberdayakan agar kesejahteraan tak hanya dinikmati sesaat, melainkan diwariskan lintas generasi.

“Damai” dalam Harmoni Alam dan Sosial

Sitaro dikenal sebagai daerah yang relatif aman dan kondusif. Kedamaian sosial ini merupakan modal besar, terutama dalam membangun sektor pariwisata. Wisatawan mencari tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga ramah. Budaya toleransi dan kearifan lokal harus dijaga agar damai bukan sekadar kata, tetapi suasana yang nyata.

“Dasyat” Sebagai Semangat dan Identitas

“Dasyat” mencerminkan semangat luar biasa, daya saing, dan keberanian berinovasi. Di tengah keterbatasan geografis, masyarakat Sitaro justru dikenal gigih dan kreatif. Energi inilah yang harus terus dijaga agar seluruh potensi—khususnya pesona alam—tidak hanya dikagumi, tetapi juga dikelola dengan cerdas.

Penutup
Pesona alam Sitaro adalah anugerah yang tak ternilai. Tapi agar keindahan itu memberi dampak luas, perlu keberpihakan pada visi dan tindakan nyata. Visi “Masadada” adalah harapan yang harus dihidupkan dalam setiap kebijakan dan perilaku masyarakat. Saat alam yang mempesona dipadukan dengan semangat “Maju, Sejahtera, Damai, Dasyat”, maka Sitaro tidak hanya indah, tetapi juga berdaya dan membanggakan.(*)

© 2025 Sitaro Masadada. All rights reserved.